Sebuah ledakan yang dilaporkan di pabrik Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) di Phoenix pada hari Rabu memicu kekhawatiran.
Sebuah ledakan yang dilaporkan di pabrik Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) di Phoenix pada hari Rabu memicu kekhawatiran, meskipun tidak ada korban jiwa atau kerusakan fasilitas yang dilaporkan, menurut pernyataan perusahaan.
Dilansir dari Gizmochina (17/5), peristiwa tersebut melibatkan truk pembuangan sampah, dan sopirnya dilarikan ke rumah sakit. TSMC mengonfirmasi bahwa tidak ada karyawan maupun pekerja konstruksi yang terluka dalam peristiwa tersebut. Petugas pemadam kebakaran segera merespons lokasi kejadian, meskipun rincian lebih lanjut dari petugas pemadam kebakaran belum tersedia.
Pentingnya TSMC dalam industri semikonduktor global memang bukan main-main. Sebagai produsen semikonduktor canggih terkemuka di dunia, perusahaan tersebut baru-baru ini mendapatkan hibah besar sebesar $6,6 miliar berdasarkan CHIPS dan Science Act dari pemerintahan Biden.
Upaya untuk meningkatkan produksi chip di Amerika Serikat telah membuat TSMC memperluas operasinya melampaui basis tradisionalnya di Taiwan. Perluasan terbaru mencakup fasilitas di Jepang, Jerman, dan khususnya, Arizona, AS, tempat kampus Phoenix berada.
Ekspansi ke Arizona, yang merupakan bagian dari inisiatif TSMC yang lebih luas untuk menghadirkan manufaktur chip mutakhir ke AS, siap menciptakan ribuan lapangan kerja baik di sektor manufaktur maupun konstruksi. Namun, proyek ini menghadapi tantangan, termasuk penundaan konstruksi awal karena masalah keselamatan dari serikat pekerja lokal dan keberatan untuk mendatangkan pekerja dari Taiwan.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, peran Arizona dalam industri semikonduktor terus berkembang, dengan investasi besar mengalir ke negara bagian tersebut, melebihi $100 miliar sejak diperkenalkannya Undang-Undang CHIPS.
Insiden di fasilitas TSMC Arizona terjadi pada saat yang kritis, karena perusahaan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memperluas investasinya sebesar tambahan $25 miliar, sehingga totalnya menjadi $65 miliar. Perluasan ini mencakup penambahan pabrik ketiga pada tahun 2030, yang menunjukkan komitmen TSMC terhadap manufaktur yang berbasis di AS.
Kemajuan teknologi juga akan segera terjadi, dengan pabrik kedua di Arizona yang akan memproduksi teknologi 2 nanometer tercanggih di dunia, dengan produksi diperkirakan akan dimulai pada tahun 2028.
Respons pasar terhadap insiden tersebut pada awalnya beragam, dengan saham TSMC naik sebelum akhirnya mengurangi keuntungan setelah berita insiden tersebut. Meski demikian, perusahaan tetap optimis terhadap rencana ekspansi dan kemajuan teknologinya meski sempat mengalami kemunduran sementara.