Scarlett Johansson mengonfirmasi bahwa OpenAI pernah mendekatinya pada bulan September tahun lalu untuk menawarkan peran pengisi suara dalam sistem ChatGPT 4.0.
OpenAI memutuskan untuk menghentikan penggunaan suara “Sky” yang digunakan oleh ChatGPT setelah Scarlett Johansson menyatakan bahwa suaranya mirip dengan miliknya. Scarlett Johansson mengonfirmasi bahwa dia telah menyewa penasihat hukum untuk menyelidiki lebih lanjut tentang bagaimana suara tersebut dikembangkan.
Dilansir dari TechCrunch (21/5), OpenAI dalam sebuah postingnya menyatakan bahwa Sky adalah suara asli dari seorang aktris profesional dan bukan merupakan imitasi dari suara Scarlett Johansson. “Kami percaya bahwa suara AI tidak seharusnya meniru suara selebriti secara sengaja. Suara Sky bukanlah suara Scarlett Johansson, tetapi milik aktris lain yang menggunakan suara alami mereka,” tulis perusahaan tersebut.
Perdebatan dimulai setelah video demo suara Sky beredar di media sosial minggu lalu. Banyak pengguna yang menilai suara tersebut sangat mirip dengan Scarlett Johansson, bahkan beberapa menganggapnya terlalu “genit” dan menyerupai karakter Samantha yang disuarakan Johansson dalam film “Her” (2013).
Dalam pernyataannya, Scarlett Johansson mengonfirmasi bahwa OpenAI pernah mendekatinya pada bulan September tahun lalu untuk menawarkan peran pengisi suara dalam sistem ChatGPT 4.0. Setelah mempertimbangkan berbagai alasan pribadi, Johansson menolak tawaran tersebut.
Namun, sembilan bulan kemudian, ia terkejut ketika mendengar demo suara Sky yang sangat mirip dengan suaranya. “Ketika saya mendengar demo yang dirilis, saya terkejut, marah, dan tidak percaya bahwa Mr. Altman akan menggunakan suara yang begitu mirip dengan suara saya hingga teman-teman dekat dan outlet berita tidak bisa membedakannya,” tulis Johansson dalam pernyataannya.
OpenAI CEO, Sam Altman, mengakui kesalahan komunikasi dalam pernyataannya: “Suara Sky bukanlah suara Scarlett Johansson dan tidak pernah dimaksudkan untuk menyerupai suaranya. Kami menghentikan penggunaan suara Sky dari produk kami sebagai bentuk penghormatan kepada Ms. Scarlett Johansson. Kami minta maaf kepada Ms. Scarlett Johansson karena tidak berkomunikasi dengan lebih baik.”
OpenAI juga menyatakan niat mereka untuk memperkenalkan suara tambahan di ChatGPT untuk lebih mencocokkan dengan beragam minat dan preferensi pengguna.
Kasus ini menambah perdebatan tentang penggunaan suara dan wajah selebriti oleh teknologi AI tanpa izin. Scarlett Johansson menekankan pentingnya kejelasan dan transparansi dalam era deepfake serta perlindungan terhadap identitas individu. “Saya berharap adanya resolusi dalam bentuk transparansi dan legislasi yang tepat untuk memastikan hak-hak individu dilindungi,” kata Scarlett Johansson.
OpenAI sekarang menghadapi tantangan besar dalam memastikan teknologi mereka tidak melanggar hak-hak individu dan menjaga kepercayaan publik terhadap penggunaan AI yang bertanggung jawab.